PENALARAN
1.1 Pengertian Penalaran
Penalaran adalah sebuah pemikiran untuk dapat menghasilkan suatu kesimpulan.
Ketika seseorang sedang melanarkan sesuatu, maka seseorang tersebut akan
mendapat sebuah pemikiran dimana pemikiran tersebut adalah suatu kesimpulan
masalah yang sedang dihadapi. Contoh saja kalau kita sedang berkendara dan
terjebak di derasnya hujan, apakah yang akan kita lakukan?disitulah nalar kita
bekerja. mencari sebuah solusi agar kita bisa terhindar dari derasnya hujan
dengan cara memikirkan sesuatu yang bisa dipakai untuk berteduh.
Ciri-ciri penalaran :
1. Adanya suatu pola berpikir yang secara luas disebut logika.
2. Sifat analitik dari proses berfikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu.
Tujuan penalaran.
Tujuan dari penalaran yang terjadi diatas tersebut adalah untuk
menentukansecara logis atau objektif, apakah yang kita lakukan itu benar atau
tidak sehingga dapat dilaksanakan.
1.2 Proposisi
Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat di antara subjek
dan predikat. Dengan kata lain, proposisi adalah pernyataan yang lengkap dalam
bentuk subjek-predikat atau term-term yang membentuk kalimat. Kaliimat
Tanya,kalimat perintah, kalimat harapan , dan kalimat inversi tidak dapa
disebut proposisi . Hanya kalimat berita yang netral yang dapat disebut
proposisi. Tetapi kalimat-kalimat itu dapat dijadikan proposisi apabila diubah
bentuknya menjadi kalimat berita yang netral.
Jenis-Jenis Proposisi
Proposisi dapat dipandang dari 4 kriteria, yaitu berdasarkan :
1. Berdasarkan bentuk
2. Berdasarkan sifat
3. Berdasarkan kualitas
4. Berdasarkan kuantitas
Berdasarkan bentuk, proposisi dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
a) Tunggal adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat atau hanya mengandung satu pernyataan.
Contoh :
• Semua petani harus bekerja keras.
• Setiap pemuda adalah calon pemimpin.
a) Tunggal adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat atau hanya mengandung satu pernyataan.
Contoh :
• Semua petani harus bekerja keras.
• Setiap pemuda adalah calon pemimpin.
b) Majemuk atau jamak
adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan lebih dari satu predikat.
Contoh :
• Semua petani harus bekerja keras dan hemat.
• Paman bernyanyi dan menari.
Contoh :
• Semua petani harus bekerja keras dan hemat.
• Paman bernyanyi dan menari.
Berdasarkan sifat,
proporsis dapat dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu:
a) Kategorial adalah proposisi yang hubungan antara subjek dan predikatnya tidak membutuhkan / memerlukan syarat apapun.
Contoh:
• Semua kursi di ruangan ini pasti berwarna coklat.
• Semua daun pasti berwarna hijau.
a) Kategorial adalah proposisi yang hubungan antara subjek dan predikatnya tidak membutuhkan / memerlukan syarat apapun.
Contoh:
• Semua kursi di ruangan ini pasti berwarna coklat.
• Semua daun pasti berwarna hijau.
b) Kondisional adalah
proposisi yang membutuhkan syarat tertentu di dalam hubungan subjek dan
predikatnya. Proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu: proposisi
kondisional hipotesis dan disjungtif.
Contoh proposisi kondisional:
• jika hari mendung maka akan turun hujan
Contoh proposisi kondisional hipotesis:
• Jika harga BBM turun maka rakyat akan bergembira.
Contoh proposisi kondisional disjungtif:
• Christiano ronaldo pemain bola atau bintang iklan.
Contoh proposisi kondisional:
• jika hari mendung maka akan turun hujan
Contoh proposisi kondisional hipotesis:
• Jika harga BBM turun maka rakyat akan bergembira.
Contoh proposisi kondisional disjungtif:
• Christiano ronaldo pemain bola atau bintang iklan.
Berdasarkan kualitas,
proposisi juga dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
a) Positif(afirmatif) adalah proposisi yang membenarkan adanya persesuaian hubungan antar subjek dan predikat.
Contoh:
• Semua dokter adalah orang pintar.
• Sebagian manusia adalah bersifat sosial.
a) Positif(afirmatif) adalah proposisi yang membenarkan adanya persesuaian hubungan antar subjek dan predikat.
Contoh:
• Semua dokter adalah orang pintar.
• Sebagian manusia adalah bersifat sosial.
b) Negatif adalah
proposisi yang menyatakan bahawa antara subjek dan predikat tidak mempunyai
hubungan.
Contoh:
• Semua harimau bukanlah singa.
• Tidak ada seorang lelaki pun yang mengenakan rok.
Contoh:
• Semua harimau bukanlah singa.
• Tidak ada seorang lelaki pun yang mengenakan rok.
Berdasarkan kuantitas.,
proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu:
a) Umum adalah predikat proposisi membenarkan atau mengingkari seluruh subjek.
Contoh:
• Semua gajah bukanlah kera.
• Tidak seekor gajah pun adalah kera.
a) Umum adalah predikat proposisi membenarkan atau mengingkari seluruh subjek.
Contoh:
• Semua gajah bukanlah kera.
• Tidak seekor gajah pun adalah kera.
b) Khusus adalah
predikat proposisi hanya membenarkan atau mengingkari sebagian subjeknya.
Contoh:
• Sebagian mahasiswa gemar olahraga.
• Tidak semua mahasiswa pandai bernyanyi.
Contoh:
• Sebagian mahasiswa gemar olahraga.
• Tidak semua mahasiswa pandai bernyanyi.
1.3 Inferensi dan Implikasi
Inferensi merupakan
suatu proses untuk menghasilkan informasi dari fakta
yang diketahui. Inferensi adalah konklusi
logis atau implikasi berdasarkan informasi yang tersedia. Dalam
sistem pakar, proses inferensi dialakukan dalam suatu modul yang disebut
inference engine. Ketika representasi pengetahaun pada bagian knowledge
base telah lengkap, atau paling tidak telah berada pada level yang
cukup akurat, maka representasi pengetahuan tersebut telah siap
digunakan.
Implikasi itu
artinya akibat, seandainya dikaitkan dengan konteks bahasa hukum, misalnya
implikasi hukumnya, berarti akibat hukum yang akan terjadi berdasarkan suatu
peristiwa hukum yang terjadi.
Bahasa hukum sebenarnya tidak rumit, prinsipnya bahasa hukum masih mengikuti kaidah EYD, bahasa Indonesia baku. Tetapi, untuk konteks tertentu, ada hal-hal yang tidak bisa mempergunakan bahasa Indonesia baku.
Bahasa hukum sebenarnya tidak rumit, prinsipnya bahasa hukum masih mengikuti kaidah EYD, bahasa Indonesia baku. Tetapi, untuk konteks tertentu, ada hal-hal yang tidak bisa mempergunakan bahasa Indonesia baku.
Perhatikan pernyataan
berikut ini: “Jika matahari bersinar maka udara terasa hangat”, jadi, bila kita
tahu bahwa matahari bersinar, kita juga tahu bahwa udara terasa hangat.
1.4 Wujud Evidensi
Wujud Evidensi merupakan semua fakta
yang ada, semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas yang dihubungkan
untuk membuktikan suatu kebenaran. Fakta dalam kedudukan sebagai evidensi tidak
boleh digabung dengan apa yang dikenal sebagai pernyataan atau penegasan. Dalam
wujud yang paling rendah evidensi itu berbentuk data atau informasi. Yang
dimaksud dengan data atau informasi adalah bahan keterangan yang diperoleh dari
suatu sumber tertentu.
1.5 Cara Menguji Data
Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran
harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui
cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan
sebagai evidensi. Dibawah ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk
pengujian tersebut.
1. Observasi
2. Kesaksian
3. Autoritas
1.6 Cara Menguji Fakta
Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita
peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut
baru merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakitan bahwa
semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus
mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat
digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
1.7 Cara Menilai Otomatis
Seiring perkembangan teknologi informasi dan
komputer, dunia pendidikan mengalami perubahan sistem pengajaran yang
cukup signifikan. Beberapa institusi pendidikan mulai mengembangkan sistem
e-learning pada proses pengajarannya. Dalam konsep e-learning, pelaksanaan
ujian dapat dilakukan, mulai dari menjawab soal ujian hingga proses
penilaian Selama ini kebanyakan proses ujian esai dan penilaiannya dilaksanakan
secara manual yaitu dengan membaca esai satu per satu.
Para
pengajar perlu menghabiskan banyak waktu untuk menilai jawaban ujian siswa
mereka. Semakin banyak jumlah ujian yang dikoreksi, kualitas penilaian yang
diberikan semakin menurun. Dengan memanfaatkan metode untuk pencocokan string
pada teks, dapat dikembangkan untuk merancang aplikasi penilaian otomatis pada
jawaban ujian berbentuk esai.
Algoritma
Rabin Karp adalah salah satu algoritma pencocokan string yang dapat digunakan
untuk mengukur kemiripan teks. Skripsi ini bertujuan untuk merancang dan
membangun sistem penilaian otomatis pada jawaban ujian berbentuk esai
menggunakan metode rabin karp sehingga dapat digunakan untuk membantu kinerja
dosen dalam melakukan penilaian. Untuk meningkatkan kerja algoritma rabin karp
maka sebelumnya dilakukan preprocessing terhadap dokumen teks yang akan
diproses.
Dari
ujicoba yang dilakukan, algoritma rabin karp mampu mengukur kemiripan teks
sehingga dapat menjadi acuan dalam proses penilaian, ini dibuktikan dengan
nilai hasil penilaian program (program rate) sangat mendekati dengan nilai
hasil penilaian manusia (human rate) . Preprocessing terbukti dapat
meningkatkan kinerja algoritma rabin karp meskipun waktu prosesnya menjadi
lebih lama.
1.8 Soal-soal
1. pemikiran untuk dapat menghasilkan suatu kesimpulan
adalah pengertian dari?
A. Penalaran
B. Penelusuran
C. Perakitan
D. Penyambungan
Jawaban ( A )
2. Yang termasuk jenis-jenis proposisi ialah ?
A. Lancar
B. Sifat
C Induksi
D. Gerak
Jawaban ( B )
3. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian
tersebut ialah ?
A. Koherensi
B. Konsistensi
C. Observasi
D. Institusi
Jawaban ( C )
4. Semua fakta yang ada,
semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas yang dihubungkan untuk
membuktikan suatu kebenaran ialah pengertian dari ?
A. Implikasi
B. Induksi
C. Inferensi
D. Evidensi
Jawaban ( D )
5. Tindakan atau proses yang berasal kesimpulan logis
dari premis-premis yang diketahui atau dianggap benar yaitu pengertian dari?
A. Implikasi
B. Inferensi
C. Induksi
D. Imajinasi
Jawaban ( B )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar